NIK dan Sertifikasi Koperasi Wajib, Cegah Koperasi Bodong

Sertifikat NIK KWSG
peukan.com, DENPASAR, BALIPOIST.com – Keberadaan koperasi tanpa izin alias bodong di Denpasar, kini sedang ditelusuri Dinas Koperasi dan UKM setempat. Bahkan, untuk meminimalkan berdirinya koperasi bodong, Diskop dan UKM akan menerapkan penggunaan nomor induk koperasi (NIK) serta sertifikasi. Demikian ditegaskan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Denpasar I Made Erwin Suryadarma ditemui di Kantor Wali Kota, Jumat (14/8/2015).

Erwin mengatakan, saat ini di Denpasar terdata 1.070 unit koperasi. Namun, dari jumlah itu sekitar 86 unit koperasi tidak aktif. Sedangkan, sisanya masih tetap beraktivitas dan tergolong sehat. Hanya saja, kata Erwin, meski dalam kategori sehat, untuk mendapatkan sertikat tersebut tidak mudah. Karena ada ketentuan yang jelas dalam mendapatkan sebuah sertifikat. “Syarat-syarat sudah ada, dan ini tinggal kami inventarisir saja,” katanya.

Salah satu syarat untuk memperoleh sertifikat ini, kata dia, yakni harus secara rutin melakukan rapat anggota tahunan (RAT) serta melaporkan kepada dinas. Bila hanya melakukan RAT, tanpa melaporkan kepada dinas, maka itu termasuk tidak melakukan RAT. “Makanya, setelah melakukan RAT, pengurus harus segera melaporkan hasilnya kepada dinas,” katanya.

Erwin Suryadarma mengatakan, koperasi yang akan diberikan NIK juga tidak semua koperasi yang terdata. Koperasi yang tidak aktif, kata dia, tidak akan diberikan NIK. “Kecuali koperasi itu tetap aktif, maka kita akan berikan nomor induk,” jelas mantan Kadis Sosial dan Tenaga Kerja ini. Terkait persyaratan yang cukup berat, karena ada implikasi yang akan diperoleh oleh koperasi yang bersangkutan. Misalnya saja, sejumlah dana bantuan yang digelontorkan oleh pemerintah.

Karena itu, apa yang menjadi syaratnya harus benar-benar sesuai dengan apa yang telah ditentukan.
Erwin Suryadarma mengatakan, saat ini selain program NIK dan sertifikat, masih banyak kegiatan yang dilakukan instansi yang dipimpinnya ini. Upaya melakukan pembinaan terhadap koperasi yang ada di Denpasar tetap berlanjut untuk mengurangi keberadaan koperasi yang sakit. “Koperasi yang sehat tentu akan menguntungkan anggotanya. Karena itu, kami mendorong semua koperasi berjalan dengan sehat,” jelasnya. (asmara/balipost)


Produk Kami Lainnya :

iklan

 
ibs(idblogsite)