Strategi UMKM dalam Hadapi Masa Krisis

Peukan.com, JAKARTA – Kondisi perekonomian yang tidak menentu saat ini membuat pelaku usaha mikro, kecil dan menengah ikut terdampak. Agar bisa tetap bertahan di tengah kondisi krisis, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan pelaku usaha.

Nina Tursinah, Ketua Bidang UKM dan IKM Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), membagi strategi tersebut dalam 9 bagian besar seperti berikut ini:

1. Jangan Menyerah
Seorang pelaku usaha dituntut untuk piawai dalam situasi apapun. Dengan menanamkan kesadaran ini, maka pelaku usaha tidak boleh cepat menyerah dan terus mencari siasat. 

2. Jangan andalkan bahan baku impor.
Maksimalkan kreatifitas untuk berinovasi dengan meminimalisir komponen bahan baku impor, bisa mensubsitusinya dengan bahan baku lokal.

3. Bidik pasar ekspor.
Perluas jangkauan pemasaran dengan membidik pasar ekspor. Dalam kondisi seperti saat ini, pemanfaatan bahan baku lokal yang lebih murah tetapi untuk segmen pasar ekspor tentunya akan lebih menguntungkan bagi pelaku usaha. 

4. Sesuaikan dengan kemampuan pembeli.
Daya beli masyarakat cenderung menurun saat ini. Lakukan penyesuaian dengan daya beli, misalnya ubah ukuran produk agar biaya produksi berkurang tetapi harganya bisa tetap terjangkau bagi pembeli.

5. Pangkas biaya-biaya.
Kurangi ongkos produksi dengan memangkas biaya-biaya yang bisa disiasati, misalnya biaya kemasan. Yang dapat dilakukan antara lain mengurangi tingkat kulitasnya kemasan dengan catatan tetap memperhatikan higenitas.

6. Didik konsumen
Penyesuaian yang dilakukan tentunya akan dirasakan konsumen. Komunikasikan kepada para buyer agar mereka tidak kaget dan beralih ke produk lain, buyer akan bisa memahami jika alasannya jelas. Proses perubahan ini pastinya butuh waktu.

7. Kurangi profit
Strategi ini mungkin terdengar berat, namun lebih baik daripada usaha harus gulung tikar karena memaksakan harga jual yang tinggi sehingga pembeli menjadi kabur. Kurangi margin laba, yang penting bisa BEP produksi dan tidak sampai merugi untuk target jangka waktu tertentu.

8. Kompromikan dengan pekerja
Komunikasikan juga masalah perusahaan dengan tenaga kerja. Ajak mereka untuk sama-sama prihatin dan memahami beban perusahaan.

9. Kerja sama dengan supplier
Ajak para supplier untuk bekerjasama dalam penyediaan bahan baku, misalnya dengan meminta perpanjangan tenggang waktu untuk pembayaran.

bisnis.com

Produk Kami Lainnya :

iklan

 
ibs(idblogsite)