Kredit Usaha Rakyat (KUR) Turun dari 12% menjadi 9 Persen


Peukan.com, Jakarta, - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mengusulkan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa turun lagi dari angka 12 persen tahun ini menjadi 9 persen tahun depan.

Salah satu pertimbangan utamanya adalah agar 56,7 juta unit UKM yang ada di Indonesia mampu menjadi penopang perekonomian nasional di tengah kelesuan ekonomi global.

“Kami usulkan pada 2016, bunga KUR khusus di sektor mikro bisa turun lagi menjadi 9 persen,” ujar Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kemenkop UKM Braman Setyo di Surabaya, Kamis (3/9).

Apabila usulan ini diterima, kebijakan pemerintah menurunkan kembali KUR dinilainya tak hanya mampu mendorong ketahanan eknonomi nasional, namun juga dipercaya akan mampu memenuhi kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM agar sebanyak 1 juta usaha mikro kecil (UMK) bisa naik kelas. 

“Targetnya di akhir 2016 jumlah UMK bisa mencapai 800 ribu unit usaha dari sebelumnya hanya 602 ribu. Sementara usaha kecil bisa naik kelas menjadi usaha menengah dan seterusnya,” ujar Braman.

Braman mencatat sampai 3 September 2015, dana KUR yang sudah tersalurkan ke masyarakat mencapai Rp 450 miliar semenjak diluncurkan pada 18 Agustus lalu. Sementara total target Rp 30 triliun dana KUR harus sudah bisa terserap. 

“Penyaluran KUR cukup cepat, dan kami sudah amanahkan tiga bank yakni BRI, BNI, dan Mandiri untuk bisa menyalurkan KUR ke sektor UMKM,” ujar Braman yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Jamkrindo ini.

Di sisi lain ia menerangkan, perlambatan ekonomi global yang dipicu oleh akan dinaikkannya tingkat suku bunga The Fed mendorong negara-negara dunia untuk melakukan berbagai kebijakan moneter dan fiskal.

Kementerian Koperasi dan UKM sendiri sejauh ini tengah melakukan pemantauan pengaruh pelemahan rupiah terhadap pelaku UKM. Diperkirakan rata-rata UKM yang menggunakan bahan baku impor omsetnya menurun hingga 15 persen.

Namun Braman mengatakan dengan diberikannya akses permodalan yang luas maka ia berharap sektor UKM mampu bertahan dan bisa berdaya saing apalagi menghadapi pasar bebas ASEAN di akhir tahun ini. Selain penyaluran KUR oleh tiga bank, dikatakan UKM juga butuh back up akses permodalan dengan cara penjaminan. 

“Harus diingat, 40 persen masalah UMKM adalah permodalan, dan Perum Jamkrindo dan Asippindo kami butuhkan untuk memberikan penjaminan kepada UKM,” ujarnya. (gen)

Produk Kami Lainnya :

iklan

 
ibs(idblogsite)