Stabilitas Politik Mempengaruhi Ekonomi RI


Peukan.com, JAKARTA - Pemerintah diminta untuk segera melakukan penyelamatan agar tidak mengikuti jejak perekonomian Malaysia yang kini tergoncang. Di mana mata uangnya ringgit kini anjlok hingga ke level 4,2318 per USD, yang artinya, ringgit melemah 31 persen dalam setahun. Belum lagi cadangan devisa mereka yang kian terkikis.

Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati mengatakan, pasalnya pemerintah juga harus memahami kondisi perekonomian Indonesia yang kini dikatakannya kritis akibat dipengaruhi oleh banyak variabel baik eksternal maupun internal.

"Kalau pemerintah selalu bilang bahwa tidak akan ada krisis, bilang (kondisi) baik-baik saja, sebentar lagi kita akan ikuti Malaysia," ujarnya kepada Okezone, Jakarta, Senin (31/8/2015).

Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi, kata dia, terjadinya adu perekonomian antara dua negara adi daya Amerika Serikat (AS) dan China. Pasalnya, hal ini di luar kendali negara-negara kecil, termasuk Indonesia. Dalam hal positioning, Indonesia sebagai salah satu dari banyak negara kecil, tidak mampu mempengaruhi kondisi dunia dengan kebijakan.

"Strategi mereka (AS-China) saling beradu, menyebabkan ketidakpastian global," imbuhnya.

Sementara dalam faktor internal, dia menilai, jangan sampai Indonesia mempunyai masalah terhadap stabilitas politik. Sebab, seperti yang diketahui, politik Malaysia saat ini juga turut bermasalah, di mana pemerintahannya telah banyak mengganti jajaran menteri.

“Indonesia masih untung stabilitas politik aman. Legislatif dan eksekutif sudah sangat menyadari bahwa sudah tidak lagi berantem menghadapi hal yang sulit saat ini. Tapi itu saja tidak cukup. Kalau eksekutif harus segera mengambil langkah-langkah cepat dan tepat,” pungkas Enny.

(rzy)


Produk Kami Lainnya :

iklan

 
ibs(idblogsite)