5G merupakan perpaduan semua teknologi Nirkabel


Peukan.com, JAKARTA, (PRLM).- Eksekutif Intel dan pakar industri saat berlangsung Intel Developer Forum 2015, menjelaskan bagaimana kemampuan jaringan 5G akan memungkinkan layanan yang lebih cepat, berkurangnya jeda waktu dan lebih banyak perangkat terhubung di seluruh dunia.

“Dengan teknologi 5G, akan lebih mudah untuk terhubung dan tetap terhubung”, kata Aicha Evans, Corporate Vice President and General Manager of the Communication Intel and Devices Group dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (28/12/2015).

Sementara, ujar dia, kita masih akan perlu provider dan jaringan yang kuat, perangkat kita akan belajar untuk melakukan hal-hal seperti sinkronisasi atau pairing secara otomatis. "Kami menyebut teknologi 5G adalah perpaduan dari semua teknologi nirkabel," kata Evans.

Penyatuan jaringan yang sudah ada ini, mulai dari 2.5G, 3G, 4G, LTE atau Wi-Fi, akan mengubah cara kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia. Evans bersama Sandra Rivera, Vice President and General Manager of Intel’s Network Platforms Group, membahas cara-cara di mana teknologi 5G akan memungkinkan berbagai kemampuan baru termasuk menenagai Internet of Things (IoT).

Saat ini, sebagian besar komunikasi kita berada pada transmisi single mode, artinya kita mencari sesuatu dan akan kembali lagi ke kita. Kita menelepon seseorang, kita memiliki komunikasi dua arah.

Dengan teknologi 5G, komunikasi akan menjadi interaktif dan responsif. Evans percaya bahwa pada tahun 2020, ketika teknologi 5G akan terhubung secara global, sekitar 50 miliar "things" akan terhubung.

Bayangkan mobil berkendara sendiri yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan lampu lalu lintas, sistem sensor kota cerdas, peralatan rumah cerdas, sistem otomasi industri, inovasi kesehatan terhubung, drone pribadi, robot dan banyak lagi. Semua hal tersebut perlu terhubungkan secara nirkabel dengan internet.

"Teknologi 5G akan membuat internet menjadi lebih efektif, lebih efisien dari perspektif efisiensi spektral," kata Evans. "Setiap perangkat dan jaringan IoT tentu akan menggunakannya dan apa yang dibutuhkan serta ketika membutuhkannya, dimana ini berlawanan dengan hanya apa yang tersedia."

Evans memperkirakan bahwa hari ini sekitar 30 sampai 40 persen dari populasi dunia terhubung dalam satu atau cara lainnya. "Kami berharap bahwa selama 10 sampai 20 tahun ke depan seratus persen dari populasi dunia akan terhubung," katanya.

Ini setara dengan 8 atau 9 miliar lebih orang membutuhkan kemampuan jaringan. "Ini tentang bagaimana orang akan mendapatkan pendidikan, ini tentang bagaimana orang akan memiliki akses informasi," katanya.

Jaringan yang ada sekarang tidak akan kemana-mana, mereka akan menyalurkan teknologi 5G, memperbarui bersama dengan perangkat dan teknologi. Evans memprediksi bahwa hal-hal yang memakan waktu sedetik, semenit atau bahkan berhari-hari untuk memuat atau mengirim, akan dikirimkan dalam milidetik ketika teknologi 5G telah tersedia.

Bagaimana seluruh data ini disimpan dan dikelola akan menjadi tantangan bagi industri, salah satu penanganan dari Intel dengan pendekatan end-to-end, menggunakan komputasi, jaringan dan keahlian komunikasi nirkabel di seluruh jaringan. "Kami berpikir bahwa ini akan menjadi fondasi dari gelombang berikutnya dari ekonomi modern karena akan banyak sekalai data-data di sekitar," kata Evans.

Melalui kemitraan dengan produsen peralatan dan perangkat, operator jaringan, penyedia layanan, lembaga akademik dan lain-lain, Intel bekerja sama dengan industri untuk mengatasi tantangan teknis utama di semua sistem.

Evans yang sering menyampaikan, ”Segala sesuatu yang berkomputasi terhubung” itu mengatakan, segala sesuatu dalam hidup kita akan semakin terhubung, mulai dari pelacak kebugaran dan kendaraan sampai ke pabrik dengan tenaga robot dan perbankan, lanskap budaya kita akan berubah. "Rumah anak dan cucu saya yang akan mereka tinggali akan menjadi benar-benar berbeda," kata Evans.

Namun, dia meragukan bahwa akses internet akan menjadi sepenuhnya gratis. Meski begitu, hal itu akan sampai ke titik dimana menjadi seratus persen bisa diakses. "Saya pikir kemampuan yang dimungkinkan oleh teknologi 5G akan merevolusi bagaimana kita menjalani hidup kita," pungkas Evans. (Satrio Widianto/A-108)***

Produk Kami Lainnya :

iklan

 
ibs(idblogsite)